Pengisian ulang air
mineral adalah salah satu usaha yang saat ini sedang laris manis di masyarakat.
Proses pengisian yang cepat dan harganya jang jauh lebih murah jika
dibandingkan dengan air mineral yang dibeli dengan menukar botol, merupakan
pertimbangan kebanyakan masyarakat untuk memilih pengisian ulang air mineral,
khususnya para pedagang minuman yang ingin mendapat keuntungan besar.
Gambar. Depot Pengisian Air Mineral
Namun hal yang kurang
atau bahkan tidak diketahui oleh para konsumen adalah bagaimana sistem
otomatisasi dari pengisian ulang air mineral tersebut.
Berikut penjelasannya :
Sistem ini pada
dasarnya memanfaatkan alat filterisasi air, yang mana berfokus untuk mengubah
air yang kurang/tidak layak dikonsumsi menjadi layak untuk dikonsumsi.
Gambar
2. Skema sistem pengisian ulang air (sumber : www.purecare.com)
·
Air
baku adalah input dari sistem pengisian ulang air mineral.
Merupakan air yang kurang layak untuk langsung dikonsumsi (berdasarkan
parameter fisik : tidak jernih, berbau, berasa dan berwarna dan parameter kimia
: kandungan partikel terlarut dalam jumlah tinggi). Sumber-sumber air baku
antara lain didapat dari air tanah, air PDAM dan air gunung.
· Pompa
air 1 berfungsi untuk memompa/mengalirkan air baku dari
sumbernya menuju ke filter 1 yang berisi pasir silika.
·
Filter-1
FRP 1054 (isi pasir silika). Pada filter ini air
baku akan mengalami sedimentasi yaitu pengendapan partikel padatan yang
berukuran besar dengan pemanfaatan gaya gravitasi.selain itu air baku juga akan
mengalami koagulasi yaitu pengendapan dengan bahan kimia, biasanya yang
mengalami proses koagulasi adalah tanah liat (clay) karena tidak dapat
diendapkan dengan gaya gravitasi.
· Filter-2
FRP 1054 (isi karbon aktif). Pada tabung filter ini
karbon aktif akan berperan dalam menghilangkan rasa, baud an warna pada air
sehingga air hasil filterisasinya berupa air jernih.
·
Mesin
RO fungsinya yaitu untuk mensterilkan air baku.
didalam mesin akan terjadi proses reverse osmosis yaitu mengalirkan air dengan
kontaminan tinggi (air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi
kontaminan rendah (air RO)
·
Air
RO (Reverse Osmosis) merupakan output dari sistem pengendalian ini.
Air RO adalah air minum yang layak minum yang berasal dari air yang kurang
layak dikonsumsi. Setelah melalui proses osmosis pada mesin RO maka air baku
akan berubah menjadi air RO yang layak
untuk dikonsumsi.
0 komentar:
Posting Komentar