Mengintip Alur Pengisian Ulang Air Mineral

Rabu, 01 Januari 2014


         Pengisian ulang air mineral adalah salah satu usaha yang saat ini sedang laris manis di masyarakat. Proses pengisian yang cepat dan harganya jang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan air mineral yang dibeli dengan menukar botol, merupakan pertimbangan kebanyakan masyarakat untuk memilih pengisian ulang air mineral, khususnya para pedagang minuman yang ingin mendapat keuntungan besar.

 Gambar. Depot Pengisian Air Mineral

Namun hal yang kurang atau bahkan tidak diketahui oleh para konsumen adalah bagaimana sistem otomatisasi dari pengisian ulang air mineral tersebut.


Berikut penjelasannya :

Sistem ini pada dasarnya memanfaatkan alat filterisasi air, yang mana berfokus untuk mengubah air yang kurang/tidak layak dikonsumsi menjadi layak untuk dikonsumsi.




Gambar 2. Skema sistem pengisian ulang air (sumber : www.purecare.com)


·         Air baku adalah input dari sistem pengisian ulang air mineral. Merupakan air yang kurang layak untuk langsung dikonsumsi (berdasarkan parameter fisik : tidak jernih, berbau, berasa dan berwarna dan parameter kimia : kandungan partikel terlarut dalam jumlah tinggi). Sumber-sumber air baku antara lain didapat dari air tanah, air PDAM dan air gunung.


·      Pompa air 1 berfungsi untuk memompa/mengalirkan air baku dari sumbernya menuju ke filter 1 yang berisi pasir silika.

·         Filter-1 FRP 1054 (isi pasir silika). Pada filter ini air baku akan mengalami sedimentasi yaitu pengendapan partikel padatan yang berukuran besar dengan pemanfaatan gaya gravitasi.selain itu air baku juga akan mengalami koagulasi yaitu pengendapan dengan bahan kimia, biasanya yang mengalami proses koagulasi adalah tanah liat (clay) karena tidak dapat diendapkan dengan gaya gravitasi.

·    Filter-2 FRP 1054 (isi karbon aktif). Pada tabung filter ini karbon aktif akan berperan dalam menghilangkan rasa, baud an warna pada air sehingga air hasil filterisasinya berupa air jernih.

·         Mesin RO fungsinya yaitu untuk mensterilkan air baku. didalam mesin akan terjadi proses reverse osmosis yaitu mengalirkan air dengan kontaminan tinggi (air baku) menuju penampungan air yang memiliki konsentrasi kontaminan rendah (air RO)

·         Air RO (Reverse Osmosis) merupakan output dari sistem pengendalian ini. Air RO adalah air minum yang layak minum yang berasal dari air yang kurang layak dikonsumsi. Setelah melalui proses osmosis pada mesin RO maka air baku akan berubah menjadi air RO yang  layak untuk dikonsumsi.
 
 
 

0 komentar:

Posting Komentar